Contoh Slogan Menjaga Kebersihan Lingkungan
Contoh Slogan Kebersihan untuk Tempat Dimana Orang Rawan Buang Sampah Sembarangan
Walaupun kata-kata yang mengandung makna kebersihan sudah sering digaungkan, namun masih ada saja orang-orang yang bandel dan bebal serta tetap melanjutkan kebiasaan buruknya, yakni membuang sampah sembarang.
Padahal di masa sekarang ini, tempat sampah sudah tersedia di mana-mana. Kalaupun belum menemukannya, hal yang bijak untuk dilakukan ialah menyimpan sampah tersebut terlebih dahulu. Setelah menemukan tempat sampah, barulah buang sampah tersebut.
Ada beberapa tempat khusus yang seolah sering dijadikan sasaran oleh orang-orang untuk membuang sampah sembarangan. Untuk tempat-tempat seperti ini, Anda dapat memasang slogan berikut:
Arti Slogan Kebersihan
Slogan adalah susunan kata-kata yang singkat namun menarik dan unik serta memiliki makna yang efektif dan juga tepat sasaran. Slogan bisa juga diartikan sebagai motto singkat yang mudah untuk diingat dan dibuat dengan tujuan menyampaikan informasi.
Slogan kebersihan terdiri atas dua kata, yakni slogan dan kebersihan.
Slogan memiliki arti sebagai susunan kata-kata Menurut KBBI, arti dari slogan ialah kalimat pendek atau perkataan yang mencolok atau menarik serta mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu. Jika Anda perhatikan, maka semua contoh slogan kebersihan nanti isinya berupa ajakan atau himbauan untuk menjaga kebersihan.
Sedangkan untuk kebersihan, menurut KBBI ialah perihal atau keadaan bersih, atau keadaan yang berdasarkan pengetahuan, akal, keyakinan, serta kepercayaan manusia dianggap tidak mengandung kotoran atau noda.
Jadi, slogan kebersihan jika hendak diartikan ialah jenis slogan yang ada hubungannya dengan kebersihan termasuk kebersihan lingkungan. Hal ini akan sangat tampak pada contoh slogan kebersihan yang akan dipaparkan di bawah ini.
Namun sebelum itu, berikut adalah beberapa informasi lain tentang slogan yang perlu Anda tahu supaya tidak keliru dengan iklan dan poster. Pasalnya walaupun ketiganya tampak sama, sebenarnya berbeda.
Kebersihan Lingkungan
Cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar memegang peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, faktor lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kesehatan masyarakat mencapai 40%, sedangkan faktor perilaku 30%, faktor pelayanan kesehatan 20%, dan faktor genetika (keturunan) 10%.
Ini menegaskan betapa pentingnya peran lingkungan dalam memengaruhi kesehatan. Lingkungan yang bersih, bebas polusi, dan terjaga akan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kesehatan individu dan populasi secara keseluruhan.
Ironisnya, ada ketidakseimbangan dalam pendekatan terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun faktor lingkungan menjadi faktor utama dalam kesehatan, fokus utama masih banyak tertuju pada pelayanan kesehatan daripada menjaga kebersihan lingkungan.
Data menunjukkan bahwa sekitar 80% dari upaya kesehatan cenderung bersifat kuratif, sementara hanya sekitar 20% yang bersifat preventif. Hal ini mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk lebih menanggapi penyakit setelah mereka muncul, daripada melakukan langkah-langkah preventif seperti menjaga kebersihan lingkungan.
Perlu diperhatikan bahwa lingkungan yang kotor dan tidak terjaga dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan yang serius. Misalnya, aktivitas pembakaran sampah plastik yang umum terjadi di berbagai wilayah dapat menghasilkan polutan berbahaya seperti polivinil klorida (PVC).
Zat-zat berbahaya dan lingkungan yang kotor dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, gangguan pernapasan, dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat yang terpapar. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan estetika, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Kementerian kesehatan RI menegaskan perlunya perubahan paradigma dari penanganan kesehatan yang bersifat kuratif menuju pencegahan. Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya peran setiap orang dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sebagai langkah awal dalam mencegah berbagai penyakit.
Upaya pencegahan yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan bersama. Berikut ini 5 cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang perlu kita jadikan kebiasaan sehari-hari.
Contoh Slogan Kebersihan yang Berhubungan dengan Kesehatan
Kebersihan adalah salah satu kata yang kaitannya erat dengan kesehatan. Makanya tidak heran jika banyak slogan kebersihan yang menyematkan kata-kata sehat di dalamnya.
Slogan kebersihan yang menyinggung kesehatan diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sebagaimana mereka menjaga kesehatan. Pasalnya, memang kesehatan baru bisa diraih salah satunya dengan cara menjaga kebersihan.
Akan tetapi, kesehatan itu tidak selalu terkait dengan kebersihan lingkungan, karena kesehatan juga terkait dengan kebersihan badan. Beberapa contoh slogan kebersihan yang juga menyinggung kesehatan ialah sebagai berikut:
Memisahkan Jenis Sampah
Selain membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah sesuai jenisnya juga tak kalah penting.
Kini, sudah banyak tersedia tempat sampah yang dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Usahakan untuk membuang sampah-sampah sejenis logam, plastik, kaca, atau karet pada tong sampah anorganik, dan buang sampah basah seperti kulit buah, daun, atau ranting pohon di kategori organik.
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang dapat didaur ulang menjadi suatu benda. Sedangkan, sampah organik bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos.
Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kebersihan Rumah Agar Lebih Sehat dan Nyaman
Cara menjaga kebersihan lingkungan selanjutny adalah meminimalisir penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur ulang.
Setelah memisahkan kedua jenis sampah, organik dan anorganik, Anda dapat memilah sampah-sampah tersebut untuk kemudian di daur ulang.
Anda bisa membuat pupuk kompos yang baik bagi pertumbuhan tanaman dari sampah organik, atau memproduksi benda-benda unik dari sampah anorganik, misalnya kerajinan dari botol plastik, seperti pot bunga
Mengurangi dan Memilah Sampah
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah di Indonesia menunjukkan tren yang perlu diperhatikan. Sampah sisa makanan menjadi jenis sampah terbanyak dengan persentase mencapai 41,9%.
Disusul oleh sampah plastik sebesar 18,7%, dan jenis sampah lainnya seperti kertas, karton, serta sampah tumbuhan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap total sampah yang dihasilkan.
Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK menunjukkan bahwa rumah tangga menyumbang sebesar 37,6% dari total sampah yang dihasilkan, diikuti oleh pasar tradisional dengan 16,6%, dan pusat perniagaan dengan 22,1%.
Hal ini menandakan perlunya peran aktif dari dari lingkup terkecil seperti rumah tangga, dalam mengurangi produksi sampah. Kita perlu mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai yang dapat menambah jumlah sampah baru.
Selain itu, sangat penting untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini akan memudahkan pengelolaan sampah ke tahap selanjutnya. Kita dapat memisahkan sampah menggunakan jenis-jenis tempat sampah sebagai berikut:
Tempat Sampah Warna Hijau (Sampah Organik)
Tempat sampah berwarna hijau biasanya digunakan untuk membuang sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun kering, dan potongan-potongan tanaman. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos melalui proses pengomposan.
Tempat Sampah Warna Kuning (Sampah Anorganik)
Tempat sampah berwarna kuning diperuntukkan bagi sampah anorganik atau non-organik. Sampah ini terdiri dari bahan-bahan yang tidak dapat diurai secara alami, seperti plastik, styrofoam, kemasan makanan, dan botol. Meskipun sulit diurai, sampah anorganik dapat disalurkan ke bank sampah botol plastik atau diproses daur ulang sampah plastik.
Tempat Sampah Warna Biru (Sampah Kertas)
Tempat sampah berwarna biru digunakan khusus untuk memisahkan sampah kertas, seperti kardus, kertas bekas, buku, dan kertas lainnya. Dengan memilah sampah kertas, memungkinkan proses daur ulang kertas yang lebih efisien, membantu mengurangi penebangan pohon, dan menjaga lingkungan.
Tempat Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Tempat sampah khusus ini ditujukan untuk menyimpan sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah B3 dapat berasal dari rumah tangga, industri, atau pertambangan. Contohnya adalah limbah medis, baterai bekas, dan cat berbahan kimia. Pengelolaan sampah B3 harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
Tempat Sampah Warna Abu-abu (Sampah Residu)
Jenis-jenis tempat sampah yaitu tempat sampah berwarna abu-abu yang umumnya digunakan untuk membuang sampah residu, yaitu sampah yang sulit untuk didaur ulang karena keterbatasan teknologi dan sumber daya alam. Sampah residu termasuk popok bekas, pecahan kaca, dan plastik multilayer.
Contoh Slogan Kebersihan
Ada lebih dari 100 contoh slogan kebersihan yang bisa Anda dapatkan melalui internet. Dari berbagai contoh yang ada, Anda dapat langsung mengambilnya, mencetaknya lalu memasangnya di tempat-tempat yang strategis dan mudah dilihat oleh orang-orang.
Namun mengingat slogan itu harus yang menarik, Anda juga dari memodifikasi salah satu atau beberapa dari contoh slogan kebersihan tersebut agar lebih masuk ke hati dan ketika dibaca terasa lebih indah.
Berikut beberapa contoh slogan kebersihan yang bisa Anda simak:
Tidak Membakar Sampah
Membakar sampah menghasilkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Pilih cara yang lebih ramah lingkungan untuk mengelola sampah.
Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan
Membersihkan Saluran Air dan Lingkungan Sekitar
Membersihkan saluran air mencakup kegiatan pembersihan sungai, kali, selokan, dan parit dari sampah-sampah yang mengotorinya. Sampah-sampah seperti plastik, botol bekas, sampah organik, serta limbah industri yang tidak terkelola dengan baik dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Selain untuk menjaga kebersihan, membersihkan saluran air juga untuk melindungi ekosistem air dan keanekaragaman hayati yang bergantung padanya. Pembersihan saluran air juga membantu menjaga kesehatan masyarakat dengan mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui air yang tercemar.
Kita juga perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan. Masyarakat dapat bergotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar, termasuk saluran air, taman kota, dan area publik lainnya.
Kegiatan membersihkan lingkungan bersama-sama dapat membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalin hubungan sosial yang lebih erat di antara anggota masyarakat. Kerja bakti juga menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara yang benar dalam mengelola sampah dan menjaga kelestarian lingkungan.